my art

my art

Rabu, 04 November 2015

Trowback

Hai...

Waktu begitu cepat berlalu bukan ? Dari awal perkenalan kita sampai sekarang. Aku tidak pernah merasa kita berahkir, kita hanya berbeda dalam menyandang arti sebuah hubungan.
Namun rasanya persetan dengan status hubungan yang justru membuat sebuah hubungan itu sendiri berahkir.
Menjadi dewasa itu tidak semenyenangkan kelihatannya ya, jadi dewasa itu membutuhkan prinsip yang kuat, konsisten, dan bisa nemerim resiko dari apa yang kita putuskan.
Aku paham perasaan kamu, tidak jauh berbeda dengan perasaan aku saat ini.
Menjadi masing-masing menuntut kita untuk bungkam akan hal yang sedang kita jalani
Padahal, semua itu tidak jauh lebih baik dari saat kita bersama.
Kita hanya bisa menunggu waktu untuk mengembalikan keadaan seperti awal, atau bahkan kita sendiri yang mengembalikan waktu menjadi seperti dulu.
Jauh sebelum aku menggenalmu, jauh sebelum kita pernah menjali keterbatasan jarak bersama, jauh dari kerja sama saling menguatkan, hingga kitmenjadi sedikit rapuh dan memilih untuk jadi seperti ini.
Apapun itu, kamu adalah pengalaman untukku, jangan murka terhadap agama . seharusnya kita menyalahkannya hanya saja aku butuh kamu meyakinkan bahwa kita akan tetap baik-baik saja untuk bersama.
Namun kamu kurang mengerti inginku dan menjadi sebuah ego yang ahkirnya kita harus menjadi masing-masing.

Aku tidak menyesali, mari kita bersama walau hanya dalam sebuah ungkapan kebersamaan untuk terus berjalan ke depan .

Minggu, 01 November 2015

Bisa Kita Berusaha Bersama ?

Bisa kita berjalan berdua menuju tempat impian kita ?
Bisa kita tetap bersama walaupun apapun itu merintang ?
Bisa kita pura-pura tidak tahu bahwa ahkirnya kita tidak akan bersama karena sebuah alasan yang sudah kita ketahui dari awal ?

Ibarat aku akan mati karena sebuah penyakit yang aku tahu seharusnya aku tidak bersamamu, namun kita tetap melakukannya, yang aku tahu ini akan menyakitkan untuk kita berdua.
Aku hanya takut aku semakin mencintaimu dan nyaman denganmu, namun suatu hal yang lebih besar sudah pasti menghancurkan kita.
Aku ingin egois namun aku tak bisa, aku ingin menyerah nanti aku menjadi seorang pecundang.
Ini yang dinamakan sebuah kehidupan orang dewasa ?
Aku pikir menjadi orang dewasa menyenangkan tapi tidak dengan kita, bukan dengan hidupku hanya dengan kita.
Entahlah terkadang aku tak ingin memikirkan namun apalah daya kalo aku bukan seorang yang tidak peduli dengan apa yang terjadi. Kebingunganku adalah kita harus lanjut memaksa bersama padahal kita tahu kita tidak akan bersama, atau kita berhenti disini dan memulai sebuah kehidupan yang baru masing-masing ?
Meskipun aku sendiri tidak yakin kalo aku mampu melakukannya sendiri. Tolong kasih aku sesuatu yang menyakinkan bahwa aku akan baik saja tanpa kamu, tanpa semua yang telah kita lakukan bersama dan merubah kebiasaan bersama menjadi sendiri ?
Aku hampir ingin menyerah kalo kamu masih diam dan mematung.
Aku tidak ingin kamu melakukan sebuah hal yang besar untukku hingga menyakiti orang yang kamu sayang, namun setidaknya kamu jangan diam walaupun diam seolah-olah baik-baik saja namun tidak, membuat seolah-olah reda namun pada ahkirnya akan menjadi bencana.
Kalau memang saat ini kamu yakin aku harus menyerah, aku akan menyerah. Tapi kalo kamu ingin aku berusaha, berusahalah bersamaku dan maukah kamu menjadi seorang yang di sampingku bukan untuk membantuku hanya saja menemani dan menyemangatiku sebelum semuanya berahkir dan kita harus berpisah.....